Polrestabes Palembang masih menyelidiki penyebab terbakarnya kapal jukung Bintang Kejora usai mengangkut solar dan Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBB) Terapung nomor 27-255 03 di Sungai Musi.
Pantauan di lapangan, Jembatan Ampera yang menghubungkan dua wilayah Kota Palembang antara hulu dan hilir ini terlihat menghitam di bagian bawah karena sempat tersulut api saat kapal jukung pembawa BBM tersebut terbakar.
Menurut Mamad (38), salah seorang pengemudi speedboat Ampera mengatakan, jukung Bintang Kejora membawa BBM dari SPBB terapung di kawasan 5 Ulu.
Ketika terbakar, bangkai kapal hanyut terbawa arus hingga sampai ke bawah Jembatan Ampera Nana4D dan terhenti di Musi IV.
“Iya bagian bawah Ampera sempat terkena api, itu sedikit menghitam di bagian tengah jembatan,” kata Mamad, Senin (2/4/2024).
Mamad mengungkapkan, saat kejadian ia sedang berada di rumah di kawasan 5 Ulu. Ia mendengar ledakan sangat keras dari ledakan jukung hingga membuanya terkejut.
“Sekitar jam 8 itu lagi santai di rumah, suaranya keras sekali. Saya keluar langsung melihat ada jukung sudah menghanyut, kondisinya terbakar,” beber dia.
Melihat kejadian tersebut, Mamad menghidupkan speedboat miliknya menuju perairan. Ia khawatir bangkai kapal itu akan menyambar perahu ketek maupun speedboat yang ada di bawah Ampera.
“Untunglah ke tengah, jadi tidak ke kawasan dermaga, karena arus sungai cukup deras,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Joni (45). Saat kejadian berlangsung, ia masih berada di kawasan dermaga pasar 16 Ilir Palembang.
Suara ledakan jukung tersebut sangat keras hingga membuat dia terbangun dari tidurnya.
“Orang-orang teriak semua, kapal terbakar. Saya langsung bangun, ternyata jukung itu sudah berada di tengah Ampera,” ungkapnya.
Saat jukung melewati Ampera, warga bersama petugas berupaya memadamkan kapal tersebut. Jukung itu kemudian terhenti di sekitar Jembatan Musi IV.
“Awak kapalnya sudah lompat duluan ke sungai, biasanya jukung itu memang membawa solar sama Pertalite,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, perahu jukung yang meledak dan terbakar di perairan situs toto Sungai Musi, Palembang, memuat BBM jenis Pertalite dan solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBB) Terapung nomor 27-255 03. Bahan bakar itu akan dibawa ke kawasan Jalur, Kabupaten Banyuasin.
Kepala Polrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan, kejadian bermula ketika perahu jukung yang dikemudikan Askolani mengisi BBM di lokasi tersebut.
Pada pukul 18.00 WIB, SPBB Terapung tutup dan perahu tetap bersandar di lokasi kejadian. Sekitar pukul 20.00 WIB, terjadi ledakan yang berasal dari badan perahu jukung.
Ledakan memaksa semua awak kapal melompat ke sungai untuk menyelamatkan diri. Namun, Askolani ditemukan tewas karena tenggelam.
Sementara itu, dua orang ABK Dedi dan Krisna kritis dan kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan satu lainnya bernama Endut masih dalam pencarian.