burntbridge – China memang pantas dijuluki Negara Adi Daya. Selain ekonominya terbesar di dunia, Negeri Tirai Bambu ini juga memiliki segalanya. Di sektor konstruksi, China punya bangunan-bangunan ikonik, sensasional, sekaligus kontroversial. Bayangkan, mereka membangun gedung menyerupai alat kelamin pria. Artikel untuk gedung kontroversial tersebut bisa dibaca di tautan ini: China Bangun Gedung Menyerupai Penis. Demikian halnya untuk infrastrukturnya. Dengan kemajuan teknologi konstruksi yang dimiliki, China dapat membangun infrastruktur apapun dengan tahbis serba ter. Entah itu terbesar, tertinggi, terpanjang, atau teluas. Satu di antara infrastruktur yang bikin publik tercengang adalah Jembatan Duge Beipanjiang. Jembatan ini berlokasi di Barat Daya China. Jembatan ini sejatinya telah beroperasi pada 2016 lalu.
Ketinggiannya sekitar 565 meter dari atas jurang. Jembatan tersebut membentang sepanjang 1.341 meter. Pembangunan Duge Beipanjiang memakan waktu hanya 3 tahun.
Adapun biaya konstruksi yang dihabiskan sekitar 1 miliar Yuan atau Rp 1,9 triliun. Menurut laman China Central Television, jembatan Duge Beipanjiang secara efektif dapat memangkas waktu perjalanan antara Liupanshui di Provinsi Guizhou dan Xuanwei di Provinsi Yunnan menjadi dua jam, yang sebelumnya bisa mencapai 5 jam. Jembatan tersebut juga melintasi Sungai Nizhu sekaligus dapat memberikan Anda gambaran bagaimana air terjun jatuh ke bawah dengan ketinggian hampir sama dengan dua Menara Eiffel atau satu setengah Bangunan Empire State.
Duge Beipanjiang juga memecahkan rekor terbaru sebagai jembatan tertinggi di China sekaligus dunia yang mengalahkan Jembatan Sungai Sidu yang sebelumnya memegang rekor jembatan tertinggi di China dengan 500 meter. Sedangkan dalam hal ketinggian struktur jembatan, bukan ketinggian dari permukaan tanah, rekornya masih dipegang Jembatan Millau Viaduct di Prancis dengan total ketinggian 343 meter. Jembatan tersebut juga membutuhkan waktu tiga tahun untuk dibangun dengan menelan biaya senilai 394 juta Euro atau sekitar Rp 6 triliun.